![]() |
Sekilas Lokasi Game - Image by Bizben |
Saking mudanya, ketika seseorang yang bekerja di industri game bercerita tentang profesinya kepada orang awam, sering kali tatapan keheranan akan diarahkan kepada si pelaku industri, seakan-akan video game itu diciptakan oleh para peri dari dunia mimpi tanpa ada manusia sungguhan yang terlibat di dalamnya.
seakan-akan video game itu diciptakan oleh para peri dari dunia mimpi…Demi mensosialisasikan tentang industri ini kepada masyarakat umum, sekaligus diharapkan bisa menjadi referensi untuk orang-orang yang berminat terjun ke dalamnya, di artikel ini saya akan menjelaskan tentang profesi-profesi yang umumnya ada di industri game.
Profesi yang saya cantumkan bisa dibilang merupakan daftar paling umum yang ada, tentunya industri ini masih punya banyak sekali ruang untuk berkembang, misalnya saja lima tahun yang lalu tidak terbayangkan di benak banyak orang bahwa merekam pengalaman bermain bisa menjadi sebuah profesi yang bisa menghasilkan begitu banyak uang.
Perlu diingat, informasi yang saya tuliskan di sini hanya sekadar kulit luar dari pekerjaan-pekerjaan yang ditekuni penggiatnya. Selain itu saya juga tidak menyebutkan soal gaji dari masing-masing profesi karena memang range harga yang terlalu luas.
Tapi ada satu hal yang bisa saya pastikan, jika kamu membaca artikel tentang gaji di industri game yang menyebutkan angka puluhan atau bahkan ratusan juta rupiah, angka tersebut biasanya diambil dari standar luar negeri. Untuk standar upah di Indonesia, sepertinya bisa mencapai sepuluh persen dari yang disebutkan berbagai artikel penjual mimpi itu pun rasanya sudah sangat luar biasa.
Tanpa basa-basi lagi, berikut adalah profesi-profesi yang bisa kamu pilih jika ingin terjun ke industri game
Programmer

Salah satu bagian paling krusial di industri game adalah kehadiran para programmer. Jika diperumpamakan versi kasarnya, tanpa programmer maka sebuah game tidak akan bisa terwujud, layaknya bangunan tidak akan terwujud tanpa kuli yang membangun.
Dalam tim yang mengerjakan game berskala besar (AAA), jumlah programmer juga biasanya paling banyak (atau biasanya terbanyak kedua setelah tester), dengan tugas yang sangat bervariasi. Mulai dari programmer yang bertanggung jawab untuk artificial intelligence (AI), programmer gameplay, programmer yang bertanggung jawab atas lancarnya grafis, sampai ke programmer yang menangani engine yang bisa mewujudkan game tersebut.
Memang dengan teknologi engine game yang ada sekarang, semakin banyak cara untuk bisa membuat game tanpa pengetahuan mendalam tentang programming. Tapi tetap ada baiknya jika developer mengetahui dasar-dasar programming, atau setidaknya bagaimana logika komputer bekerja. Dengan begitu proses pengenbangan game pun bisa berjalan dengan lebih lancar dan optimal.
Review Profesi: Programmer Game – Membangun Sebuah Dunia, Satu Baris Kode Tiap Momennya
Desainer game

Contoh flowchart game yang dikerjakan developer lokal, Mintsphere
Ini dia profesi yang paling sering menimbulkan salah paham pada banyak orang. Meskipun mengandung kata “desainer,” profesi ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan desainer grafis. Ya, desainer game tidak bertanggung jawab (atau setidaknya tidak banyak bertanggung jawab) atas visual dalam game. Desainer game justru bertanggung jawab atas alur permainan dan memastikan agar pemain selalu bisa menikmati game yang dimainkan.
Tanggung jawab desainer game sendiri cukup luas, dan untuk game berskala AAA, biasanya profesi ini ditangani oleh banyak orang yang bertanggung jawab atas hal yang berbeda-beda. Ada yang berperan sebagai desainer level, ada yang mendesain gaya permainan dan menyeimbangkannya agar tidak terlalu susah atau mudah, memastikan pengalaman bermain secara keseluruhan oke, dan tidak jarang juga posisi ini bertanggung jawab untuk urusan cerita dalam game (setidaknya untuk tim developer berskala kecil).
Jadi, jika lain kali kamu bermain game dengan IAP yang terasa sangat mencekik dompet, desainer game adalah orang yang perlu kamu salahkan. Tech in Asia Indonesia juga sempat memiliki segmen khusus yang mewawancarai beberapa desainer game keren Indonesia.
Oh sekadar pengingat, desainer game bukanlah “idea guy“. Tugas dari posisi ini tidak melibatkan aksi mengumpulkan ide dan menyerahkan sisanya ke orang lain. Karena memang tidak ada posisi seperti itu di profesi apa pun, kalaupun ada pastinya ada yang salah dengan struktur organisasi tim tersebut.
Artis 2D/3D

Contoh frame animasi dari artis game lokal, Diana Khamida
Apakah kamu termasuk gamer yang lebih memilih game yang dapat memanjakan mata? Jika iya, berterimakasihlah kepada para artis. Artis di sini diambil dari kata seniman, bukan artis seperti para aktor dan aktris kondang yang biasa tampil di layar kaca. Tugas artis adalah untuk menghasilkan visual dalam game, baik itu 3D ataupun 2D, tergantung kemampuan dari sang artis tersebut.
Membuat visual dalam game meliputi penggambaran frame animasi, penggambaran konsep dari game yang tengah dikembangkan, sampai ke pembuatan material untuk tujuan promosi. Skill set yang berbeda dibutuhkan tergantung menjadi artis seperti apa yang kamu inginkan.
Memahami cara menggunakan software, matematika, dan seni pahat jelas penting jika ingin menjadi artis 3D. Sedangkan jika kamu ingin mendalami piksel, kamu perlu memahami juga cara mengoptimalkan sebuah gambar agar terlihat indah dengan palet warna yang amat sangat terbatas.
Jika ingin tahu lebih banyak soal profesi sebagai artis di game, cek rubrik mingguan kami, Artistalk, yang berisi wawancara dengan berbagai artis game tanah air.
Tester game

Sumber: Dorkly
“Waaah enak banget kerjanya main game doang setiap hari,”mungkin kalimat tersebut adalah kalimat paling sering didengar dan membuat jengkel tester game. Yah pernyataan tersebut memang tidak sepenuhnya salah, tapi tidak seindah yang terdengar juga.
Bayangkan saja kalau kamu harus memainkan game yang sama setiap hari, mengulanginya terus menerus, dan mencoba melakukan hal-hal aneh yang bisa merusak game (ya, kamu tidak salah baca). Oh jangan lupa juga, game yang kamu mainkan adalah game yang belum selesai dikembangkan, jadi jangan bandingkan dengan pengalaman bermain game normal.
Peran tester sangatlah penting, dan sayangnya tidak jarang dalam sebuah tim para developer menganggap tester layaknya karakter antagonis yang bisa merusak hidup dan game yang mereka kembangkan (tidak sepenuhnya salah juga).
Jika kamu berminat untuk menjadi tester game, pastikan saja kamu memiliki kemampuan untuk bermain game dengan baik dan juga memiliki ketelitian yang amat sangat mendetail untuk menemukan hal-hal yang kadang tidak bisa ditemukan dengan mudah. Tidak sampai di situ, kamu juga harus bisa mendeskripsikan masalah-masalah yang kamu temukan dengan sangat jelas ya.
Produser game

Produser game ternama, Jade Raymond
Ketika berbicara soal produser, umumnya hal yang muncul di pikiran banyak orang adalah produser film atau acara TV. Cukup wajar karena memang posisi produser game di Indonesia adalah suatu pekerjaan yang amat asing. Bahkan para penikmat game pun belum tentu memahami kulit luar dari pekerjaan produser sekalipun.
Untuk memudahkan penjelasan, produser game bertanggung jawab atas jalannya sebuah projek game. Produser akan menjadi orang yang paling aktif berkomunikasi dengan penerbit ataupun perwakilan dari studio luar yang ikut terlibat dalam pengembangan (untuk tim berskala besar).
Produser akan membantu para pemimpin tim dalam membagi tugas anggota, menyusun jadwal deadline dari game yang tengah dikerjakan, dan juga berbagai aktivitas yang menuntut berbagai birokrasi dari sisi pengembang. Mengingat tanggung jawabnya yang besar, posisi produser umumnya dipegang oleh orang yang sudah memiliki pengalaman memimpin tim atau pengetahuan yang luas tentang berbagai hal.
Jurnalis game

Tentu saja saya tidak akan melewatkan profesi yang saya tekuni sendiri. Sebagai seorang jurnalis game, kamu akan dituntut untuk bisa menulis dengan baik dan benar, serta memiliki pemahaman yang mumpuni tentang industri game. Tidak perlu menjadi gamer yang jago bermain game untuk terjun ke profesi ini, tapi familier dengan berbagai genre jelas merupakan sebuah kewajiban tersendiri.
Pekerjaan jurnalis game meliputi pembuatan review game, menulis berita tentang video game, melakukan wawancara dengan pelaku-pelaku industri, sampai ke menyajikan konten-konten berbobot dan kritis mengenai dunia yang unik ini.
Apa sih yang jurnalis lihat ketika membuat review?Apakah ini berarti orang yang mau menjadi jurnalis game perlu belajar jurnalistik? Belum tentu, mengingat anggota tim editorial Tech in Asia Indonesia sendiri banyak diisi dengan orang-orang dengan latar belakang edukasi yang yang tidak berhubungan dengan jurnalistik. Tapi kamu perlu mempelajari tentang berbagai kode etik jurnalistik dan tentu saja bagaimana cara menyajikan informasi dengan kalimat yang baik.
Review Pekerjaan: Jurnalis Media Game – Ketika Hobi Menjadi Cara Menafkahi Diri
Bekerja di penerbit

Penerbit atau yang lebih populer dengan istilah bahasa Inggrisnya, publisher, merupakan tim yang bertanggung jawab atas menyebarnya game yang telah dibuat oleh developer ke tangan pemain. Meskipun peran tim ini semakin lama semakin minim berkat munculnya berbagai platform agar developer mampu melakukan self-publish, tetap saja penerbit memegang peranan penting di industri, baik untuk memudahkan pemain ataupun developer.
Posisi di tim penerbit juga luas, tapi umumnya penerbit akan memiliki tanggung jawab untuk melakukan kurasi apakah suatu game pantas untuk mereka terbitkan, membantu promosi ke gamer serta media, dan juga memastikan game yang telah dikembangkan dijual di toko-toko (digital ataupun fisik) yang tepat.
Di Indonesia sendiri lebih banyak penerbit game dengan skala besar daripada developer dengan skala besar. Sebut saja nama-nama seperti LYTO, Garena, Gemscool, dan masih banyak lagi.
Let’s Player

Ini dia salah satu profesi paling muda di industri game. Jika kamu lompat ke beberapa tahun yang lalu, tidak terbayangkan menjadi orang yang berteriak di depan kamera sambil bermain game bisa menjadi profesi yang aman untuk bertahan hidup. Tapi nyatanya, orang seperti PewDiePie sendiri katanya mampu menghasilkan jutaan dolar setiap tahunnya.
Pasar untuk profesi ini bisa dibilang sudah cukup ramai, jadi sekadar bermain game di depan kamera tidak akan bisa menjamin kesuksesan. Tapi kalau kamu merasa kamu adalah orang yang sangat menarik, atau setidaknya kamu memiliki konsep penyajian Let’s Play yang menarik, tentunya tidak menutup kemungkinan kamu bisa mengikuti jejak orang seperti PewDiePie dan kawan-kawan.
Pemain game profesional

Kompetisi Dota 2 bergengsi, ESL One Manila 2016
Bangkitnya permainan game kompetitif juga membuka lahan baru untuk banyak orang. Jika kamu sangat mahir dalam bermain game, tidak ada salahnya untuk mencoba profesi yang juga cukup sering dianggap remeh padahal membutuhkan syarat yang cukup berat ini.
Menjadi seorang gamer profesional perlu latihan yang berat, game yang kamu kuasai pun tidak bisa asal-asalan. Menjadi jago dalam bermain Final Fantasy VII tidak akan bisa membawamu menjadi seorang atlet esport, tapi ahli dalam game yang mengadu dirimu dengan orang lain baru akan menjadi pijakanmu menekuni bidang ini.
Layaknya atlet olahraga biasa, usia dari atlet esport pun bisa dibilang cukup pendek. Tidak banyak atlet yang masih sangat aktif setelah menginjak usia tiga puluh. Bahkan salah satu anggota tim yang menjuarai kompetisi The International tahun lalu saja adalah seorang pemuda yang baru berusia lima belas tahun.
5 Hal yang Perlu Kamu Lakukan untuk Mulai Berkecimpung di Ranah esport Dota 2Ya, saya kembali dengan trik membuat daftar yang agak curang. Tapi memang masih banyak posisi lain yang bisa kamu tekuni di industri game. Mulai dari bekerja membuat platform yang mendukung ekosistem game, bekerja di perusahaan yang menyediakan jasa pembayaran game, sampai ke menjadi bagian dari tim marketing sebuah perusahaan game.
Lainnya
Seperti yang saya sebutkan di awal artikel ini, industri game merupakan industri yang terhitung sangat muda, jadi menciptakan sebuah profesi baru di industri ini pun bukanlah hal yang mustahil. Di era yang penuh dengan perkembangan teknologi tidak terduga, yang menjadi batasan hanyalah dirimu dan lingkungan yang tidak mendukung. Jadi, kalau memang kamu berminat untuk terjun ke industri ini, semangat!
Post A Comment:
0 comments: